-->

Sabtu, 14 Maret 2015

Pompa Air Bebas Energy

Pompa Air Bebas Energy

Mungkin di antara kita belum banyak yang mengetahui bahwa pengembangan teknologi hemat energi atau bahkan bebas energi sudah banyak dilakukan. Paradigma bahwa manusia amat tergantung dengan energi listrik dan minyak bumi, sudah begitu kuat sehingga tidak banyak orang tahu kalau pengembangan teknologi terbarukan atau bahkan free energy sudah banyak dikembangkan dan mulai diaplikasikan di kehidupan sehari-hari.

Teknologi pompa misalnya, saat ini sudah ada beberapa metode untuk mengalirkan air dari satu tempat ke tempat lain dengan tanpa menggunakan energi listrik sama sekali. Hal ini dikarenakan pompa-pompa berikut sama sekali tidak menggunakan motor listrik untuk menggerakkannya. Dan berikut adalah diantaranya:


1. Pulser Pump
Pulser pump dapat mengangkat air dari dalam tanah dengan menggunakan metode tertentu. Air dari permukaan tanah masuk ke dalam tanah melalui sebuah saluran bernama trompe yang memiliki desain tertentu sehingga ada udara dari atas yang ikut masuk ke bawah menuju sebuah reservoir. Reservoir ini mengumpulkan udara-udara yang masuk ke dalam tanah sampai mencapai tekanan tertentu. Sebuah saluran/pipa dibuat dengan posisi ujung bawah berada tepat di bawah pertemuan antara air dengan udara pada reservoir. Saat udara di dalam reservoir semakin besar dan sudah mencapai ujung pipa, maka udara tersebut akan mendorong air yang masuk ke dalam pipa. Sehingga secara kontinyu akan terbentuk gelembung udara yang akan mendorong air ke atas. Semakin tinggi trompe yang digunakan, maka semakin besar pula tekanan udara yang dapat terbentuk di dalam reservoir, sehingga semakin tinggi pula air yang dapat di dorong ke atas.
Pulser Pump
Prinsip Kerja Pulser Pump

2. Hydraulic Ram Pump
Pompa jenis ini sudah cukup umum digunakan dimana-mana, karena telah diketemukan sejak abad ke 18. Prinsip kerjanya adalah dengan memanfaatkan efek water hammer yang terjadi pada aliran air, serta tambahan alat mekanis berupa katub penyearah (check valve) dan katub buangan (waste valve). Untuk menstabilkan debit keluaran air bisa juga dipergunakan akumulator, dan sistem dirangkai sesuai dengan gambar di bawah ini.

Hydraulic Ram Pump
Komponen Hydraulic Ram Pump:
  1. 1. Pipa inlet
  2. 2. Aliran air pada Waste Valve
  3. 3. Pipa outlet
  4. 4. Waste Valve
  5. 5. Check Valve
  6. 6. Tabung Akumulator
Air mengalir melalui pipa inlet menuju keluaran waste valve. Gaya kinetik dan kecepatan aliran air akan terus meningkatkan gaya angkat waste valve sehingga pada suatu saat valve tersebut akan tertutup sesaat. Akibatnya adalah terjadi fenomena water hammer yang akan membuka check valve mengalirkan air ke atas menuju pipa outlet. Selanjutnya pada saat gaya angkat rendah, air dari sisi inlet kembali mengalir dan keluar menuju outlet waste valve. Dan begitu seterusnya siklus pompa ini bekerja.
3. Pompa Air Tenaga Panas
Pompa jenis ini merupakan teknologi pompa air free energy yang paling baru dikembangkan oleh para ahli. Mereka adalah para peneliti dari Thermofluidics Ltd. yang memberi nama teknologi ini dengan Non-Inertive-Feedback Thermofluidic Engine (NIFTE). Teknologi NIFTE ini tidak menggunakan energi listrik sama sekali, ia hanya memerlukan sumber panas seperti matahari atau panas bumi untuk dapat memompa air.
Pompa Air Tenaga Panas
Prinsip Kerja Pompa Air Tenaga Panas
Prinsip kerja dari pompa ini adalah dengan menggunakan dua buah silinder (1,2) berisi air yang saling terhubung di sisi atas (3) dan bawah, di sisi bawah terdapat throttle valve (4) atau semacam penghalang aliran. Pada sisi silinder (1) sumber panas diilustrasikan dengan bagian berwarna merah, sedangkan kondensor atau pendingin dengan warna biru. Pada saat air di silinder (1) mengalami pemanasan oleh sumber panas (5), akan terjadi ekspansi/evaporasi sehingga tekanan di dalam silinder naik mencapai tekanan output. Tekanan inilah yang akan mendorong air di silinder (2) keluar melalui sisi outlet (7) dan discharge check valve (6). Ketinggian air pada silinder (2) yang turun mengakibatkan air pada silinder (1) berpindah ke silinder (2) akibat gaya gravitasi. Air di silinder (1) mencapai ketinggian kondensor (8) dan mengalami proses pendinginan, mengakibatkan tekanan di dalam kolom (3) turun dan air masuk melalui pipa inlet (9) yang dilengkapi check valve. Ketinggian air di dalam kedua silinder kembali naik dan siklus pompa terus berulang dari awal lagi.

Sumber :
http://artikel-teknologi.com/pompa-air-bebas-energy/
Wikipedia.org; Thermofluidics.co.uk

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar