Blog ini dibuat oleh Amanah Firansilady untuk memenuhi salah satu proyek mata kuliah Termodinamika dengan dosen pengampu Bapak Apit Fathurohman, S. Pd., M. Si.
Benjamin Thompson atau 'Count Rumford' (1753 – 1814) adaah penemu,
ilmuwan, negarawan, dan tentara terkenal kelahiran Amerika. Benjamin
Thompson dilahirkan di Woburn Utara, Massachusetts pada tanggal 26 Maret
1753 beragama Anglican. Ayahnya adalah seorang petani dan meninggal
ketika Benjamin Thompson berumur 2 tahun. Ibunya, Ruth Simonds menikah
lagi dengan Josiah Pierce pada bulan Maret 1976. Di masa kecilnya,
Benjamin Thompson memiliki keterbatasan untuk sekolah sehingga dia lebih
banyak belajar sendiri dan kemudian mendapat banyak pengetahuan dari
teman dan kenalannya.
Pada usia 13 tahun, Benjamin
Thompson mulai melakukan beberapa pekerjaan seperti menjadi juru tulis
seorang importer, pedagang bahan kering dan kemudian magang di Doctor
John Hay of Woburn, dimana Thompson mendapatkan banyak pengetahuan
tentang ilmu medis. Bakat Thompson dalam bekerja dengan alat mekanis dan
kemampuan bahasanya yang sangat baik membuat John Fowle, salah satu
guru lulusan Harvard, membantunya untuk belajar dengan Professor John
Winthrop di Harvard.
Pada tahun 1772, Thompson
meninggalkan kota kelahirannya dan mengajar di salah satu sekolah di
Bradford, Massachusetts sambil mempelajari ilmu pengetahuan pada Samuel
Williams. Tidak beberapa kemudian, Thompson berpindah mengajar di
Concord, New Hampshire atas undangan dari Timothy Walker. Di sana
Benjamin Thompson hidup menumpang dan kemudian menikahi anak dari tuan
rumahnya, Sarah Walker Rolfe yang merupakan janda kaya di daerah
Concord. Istrinyalah yang memperkenalkan Thompson pada Gubernur
Wentworth dari New Hampshire dan mengangkatnya menjadi mayor di New
Hampshire Militia.
Pada saat revolusi Amerika meledak,
Thompson diajak bergabung dengan Amerika untuk melawan Inggis karena dia
memiliki hubungan penting dengan pemerintah Inggris namun dia menolak.
Benjamin Thompson meninggalkan keluarganya di Amerika pada tahun 1974
dan bergabung dengan pemerintah Britania Raya (Inggris) sebagai
penasihat Jenderal Thomas Gage. Pada tahun 1776, Thompson bekerja
sebagai juru tulis di Sekretariat Negara kemudian jabatannya terus naik
menjadi Sekretaris Provinsi Georgia, dan pada tahun 1779 Benjamin
Thompson menjadi salah satu anggota Royal Society.
Selain
politik, dunia militer juga digeluti oleh Benjamin Thompson. Benjamin
Thompson pernah menjabat sebagai letnan kolonel pasukan Britania Raya
dan mendapatkan gelar kesatrian dari Raja George III. Pada tahun 1785,
Benjamin Thompson bergabung bersama pasukan Austria untuk melawan Turki
dan di sana dia berkenalan dengan Pangeran Maximillian dari Bavaria yang
mengundangnya untuk tinggal Bavaria. Thompson tinggal di Bavaria selama
beberapa tahun untuk memimpin pasukan Bavaria yang kurang mendapatkan
perhatian dan penghidupan yang layak, kemudian membuat perubahan besar
di daerah tersebut.
Para tentara diberi bayaran lebih
tinggi, dibuatkan sarana rekreasi, dan diberikan pendidikan gratis baik
untuk tentara maupun anak-anak mereka. Benjamin Thompson juga memberikan
penghasilan kepada pengemis jalanan dengan mempekerjakan mereka untuk
menjahit pakaian tentara Bavaria yang kurang layak pakai. Pada tahun
1971, Benjamin Thompson dianugerahi gelar Count of the Holy Roman
Empire.
Di samping mengurusi masalah politik dan
militer, Thompson juga aktif meneliti berbagai hal, terutama bidang
Fisika. Sekitar tahun 1975, Benjamin Thompson meneliti tentang gaya pada
bubuk mesiu dan membangun sistem sinyal kelautan yang baru bagi tentara
Inggris. Kontribusinya yang terbesar pada dunia Fisika adalah
pemikirannya tentang teori kalor. Pada akhir abad ke-18, teori kalori
yang dipercaya adalah bahwa kalor merupakan fluida yang dapat mengalir
ke dalam tubuh ketika dipanaskan dan mengalir keluar ketika didinginkan.
Saat meneliti tentang bubuk mesiu, Benjamin Thompson
menemukan adanya penyimpangan atau anomali yang tidak dapat dijelaskan
dengan teori kalori. Di dalam laporannya kepada Royal Society yang
berjudul "An Experimental Enquiry concerning the Source of Heat excited
by Friction" (1798), Benjamin Thompson mengajukan suatu teori baru yang
menyatakan bahwa kerja mekanis akan menghasilkan kalor dan kalor
tersebut merupakan suatu bentuk gerak. Teori tersebut berhasil
memberikan penjelasan mengapa panas yang dihasilkan dari gesekan peluru
meriam (bubuk mesiu) tidak akan pernah habis. Peristiwa itu tak dapat
dijelaskan dengan teori kalori terdahulu.
Di dalam
laporan tersebut terdapat perhitungan jumlah kuantitas kalor yang
diproduksi oleh energi mekanis. Teori yang dikemukakan Thompson
bertentangan dengan teori kalori yang terdahulu dan banyak orang pada
saat itu yang tidak yakin dengan Thompson hingga James Maxwell
mengemukakan teori kinetik kalor pada tahun 1871. Penemuan-penemuan
Thompson lainnya adalah kompor, oven, ketel ganda, dan pakaian penahan
panas, serta mengembangkan cerobong asap dan tungku perapian yang ada.
Pada
tahun 1804, Thompson menetap di Paris dan menikah dengan Madame
Lavoisier, janda seorang ahli kimia Perancis, Antoine Lavoisier.
Pernikahan tersebut hanya bertahan beberapa tahun dan pada 1807 Benjamin
Thompson pensiun dan menetap di desa Auteuil dekat Paris. Thompson
menjadi anggota Institusi Nasional Perancis sebagai dan secara rutin
berkontribusi dalam berbagai pertemuan dan debat ilmu pengetahuan.
Penghargaan yang pernah diraihnya adalah Copley Medal. Setelah
perceraiannya, Thompson dirawat oleh anak perempuannya hingga pada
tanggal 21 Agustus 1814, Benjamin Thompson meninggal di Auteuil, Paris
pada usia 61 tahun. Dibangun Monumen Benjamin Thompson di English
Garden.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar