SIKLUS OTTO (Part 1)
Siklus Otto adalah siklus thermodinamika yang paling banyak digunakan dalam kehidupan
manusia. Mobil dan sepeda motor berbahan bakar bensin (Petrol Fuel) adalah
contoh penerapan dari sebuah siklus Otto.
Secara
thermodinamika, siklus ini memiliki 4 buah proses thermodinamika yang terdiri
dari 2 buah proses isokhorik (volume tetap) dan 2 buah proses adiabatis (kalor
tetap). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat diagram tekanan (p) vs temperatur
(V) berikut:
Proses
yang terjadi adalah :
1-2
: Kompresi adiabatis
2-3
: Pembakaran isokhorik
3-4
: Ekspansi / langkah kerja adiabatis
4-1
: Langkah buang isokhorik
Beberapa
rumus yang digunakan untuk menganalisa sebuah siklus Otto adalah sebagai
berikut :
1. Proses Kompresi Adiabatis
T2/T1
= r^(k-1); p2/p1 = r^k
2. Proses
Pembakaran Isokhorik
T3
= T2 + (f x Q / Cv) ; p3 = p2 ( T3 / T2)
3. Proses
Ekspansi / Langkah Kerja
T4/T3
= r^(1-k) ; p4/p3 = r^(-k)
4. Kerja
Siklus
W
= Cv [(T3 – T2) – (T4 – T1)]
5. Tekanan
Efektif Rata-rata (Mean Effective Pressure)
pme
= W / (V1 – V2)
6. Daya
Indikasi Motor
Pe
= pme . n . i . (V1-V2) . z
Dimana
parameter – parameternya adalah :
p =
Tekanan gas (Kg/m^3)
T
= Temperatur gas (K; Kelvin)
V
= Volume gas (m^3)
r
= Rasio kompresi (V1 – V2)
Cv
= Panas jenis gas pada volume tetap ( kj/kg K)
k
= Rasio panas jenis gas (Cp/Cv)
f
= Rasio bahan bakar / udara
Q
= Nilai panas bahan bakar (kj/kg)
W
= Kerja (Joule)
n
= Putaran mesin per detik (rps)
i
= Index pengali; i=1 untuk 2 tak dan i=0.5 untuk 4 tak
z
= Jumlah silinder
P
= Daya ( Watt )
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar