SIKLUS CARNOT DAN EFISIENSI
Siklus carnot erat kaitannya dengan kalor dan sebelumnya
telah disinggung pada mata kuliah termodinamika. Siklus carnot merupakan sebuah
siklus yang fungsinya untuk menganalisis suatu kerja mesin panas. Siklus ini
ditemukan oleh Sadi Carnot, Seorang insinyur Perancis pada tahun 1842.
Siklus carnot merupakan salah satu siklus yang reversibel ,
artinya bahwa di dalam suatu sistem hampir selalu berada dalam keadaan
setimbang. Siklus carnot sendiri terdiri dari 4 proses. 2 proses merupakan
proses isotermal ( proses pada temperatur konstant ) , 2 proses lain merupakan
proses adiabatik ( proses yang muncul tanpa perpindahan panas dan massa ). 4
proses tersebut adalah sbb :
Sumber
: chemwiki.ucdavis.edu
1 1.1 Ekspansi
Isothermal Reversible
Proses Isothermal pertama pada siklus carnot ini terjadi
pada temperatur tinggi, zat akan mengalami ekspansi dan penyerapan kalor.
Dimana kalor Q1 diserap dari reservoir
kalor ( tempat kalor ) pada temperatur T1 dan sistem
bekerja. Reservoir dengan suhu yang tinggi akan menyentuh dasar silinder dan
jumlah beban di atas piston berkurang. Temperatur sistem tetap, namun volume
sistem bertambah selama proses berlangsung.
2.2 Ekspansi
Adiabatic Reversible
Proses Adiabatik pertama ini terjadi zat akan mengalami
ekspansi.
Dimana zat akan mengalami penurunan temperatur dari T1 menjadi
T2 dan sistem bekerja. Tidak ada kalor yang keluar atau masuk
ke dalam sistem saat proses berlangsung. Tekanan gas diturunkan dengan cara
mengurangi beban yang ada di atas piston. Temperatur sistem akan turun dan
volumenya bertambah.
3. Kompresi
Isothermal Reversible
Proses Isothermal kedua ini terjadi pada temperatur rendah,
zat akan mengalami kompresi dan kalor akan dilepaskan.
Dimana zat melepaskan kalor Q2 ke
reservoir dingin dengan temperatur T2 dan sistem
dikenai kerja. reservoir dengan suhu 200 K menyentuh dasar silinder dan jumlah
beban di atas piston bertambah. Tekanan pada sistem meningkat, temperaturnya
konstan, dan volume sistem menurun. Dari keadaan 3 ke keadaan 4, sejumlah kalor
(Q2) dipindahkan dari gas ke reservoir suhu rendah untuk
menjaga temperatur sistem agar tetap.
4.3 Kompresi
Adiabatic Reversible
Proses Adiabatik kedua zat akan mengalami kompresi.
Dimana zat akan dikembalikan ke keadaan semula, temperatur
sistem akan berubah dari T2menjadi T1 dan
sistem dikenai kerja. Jumlah beban di atas piston bertambah. Tidak ada
kalor yang keluar atau masuk ke dalam sistem selama proses berlangsung, tekanan
sistem meningkat, dan volumenya berkurang.
Dari keempat proses tadi akan terlihat di diagram PV sbb :
Sumber : chemwiki.ucdavis.edu
Dapat
disimpulkan dari keempat proses tadi temperatur dan volume akan berubah
berdasarkan urutan proses.
Proses
|
Temperatur
Sistem
|
Volume
Sistem
|
Ekspansi
Isothermal Reversible
|
Tetap
|
Bertambah
|
Ekspansi
Adiabatic Reversible
|
Turun
|
Bertambah
|
Kompresi
Isothermal Reversible
|
Tetap
|
Berkurang
|
Kompresi
Adiabatic Reversible
|
Naik
|
Berkurang
|
Siklus carnot bekerja lalu kembali ke awal , dari penjelasan
tersebut maka besaran termodinamika seperti energi dalam dan entalpi sistem
proses adalah 0.
ΔUsiklus = 0
Kalor dan kerja pada siklus carnot di atas dapat di hitung
dengan :
Wsiklus =
ΔQsiklus = (Q1 – Q2)
Keterangan
:
Q1 = kalor
yang diserap sistem
Q2 = kalor
yang dilepaskan sistem.
Pada siklus carnot saat terjadi perubahan energi kalor menjadi energi mekanik ( usaha ) maka akan dapat iperoleh efisiensi mesin dengan melihat perbandingan besar usaha yang dilakukan (W) terhadap kalor yang diserap (Q1).
Rumus dasar efisiensi :
η =
efisiensi mesin.
Untuk
menghitung usaha yang dilakukan selama siklus carnot W = Q1 – Q2 maka
diperoleh persamaan :
Dalam
mesin carnot , kalor Q1 yang diserap
besarnya sama dengan reservoir temperatur T1 ,demikian
juga dengan Q2. Dari persamaan tersebut dapat di
buat rumus sbb :
η : efisiensi mesin Carnot
T1 : suhu reservoir bersuhu tinggi (K)
T2 : suhu reservoir bersuhu rendah (K)
Maka
dapat diambil kesimpulan Efisiensi mesin carnot dapat ditingkatkan dengan
menaikkan temperatur saat reservoir bertemperatur tinggi , atau menurunkan
temperatur saat reservoir bertemperatur rendah.
Sumber :
http://pembangkit-uap.blogspot.com/2015/03/siklus-carnot-dan-efisiensi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar